Blog ini berisi tentang kiat menuju sukses Anda

Jumat, 09 April 2010

Belajar Procedure Text dari Barang Bekas (inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris SMP )

Oleh:Hernawati K (Guru SMP Al-Hikmah Surabaya )
Sumber: Jawa Pos,Sabtu,31 Januari 2009

Dalam contextual teaching and learning (CTL), guru diharapkan mampu menggunakan konteks beragam.Artinya,makna/pengetahuan bisa diperoleh tidak hanya pada materi ajar/buku teks,melainkan pada banyak hal.Panduan pengembangan silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris,SMP Departemen Pendidikan Nasional (2006:24) menyebutkan,sumber bahan adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran,dapatberupa buku teks,media cetak,media elektronika,nara sumber,lingkungan alam sekitar,dan sebagainya.

Lingkungan alam sekitar merupakan sumber belajar yang tidak ada habisnya.Berangkat dari lingkungan,penulis menawarkan alternative sumber belajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris,khususnya procedure text.

Sumber belajar tersebut adalah, barang bekas dari segala macam produk,khususnya yang menunjukkan cara pemakaian produk atau teks prosedur.Misalnya,bungkus produk makanan minuman,obat,kardus barang elektronik,kaleng dan manual book/users guide.

Teks prosedur tersebut digunting dan ditempelkan pada kertas buffalo,manual book user;s guide barang elektronik difotokopi,kardus yang berukuran kecil bisa langsung dipakai.Guru bisa melibatkan siswa dalam pembuatan media tersebut dengan memberikan tugas individu.Penugasan ini sekaligus merupakan upaya mengaitkan tugas sekolah dengan pengalaman sehari-hari.Johson (2002:42) menyebutnya learning by doing,yang merupakan pesan produk CTL.

Pemilihan barang bekas didasarkan pada beberapa alasan;
Pertama ,barang bekas sangat bervariasi,baik bentuk,tema,tingkat kompleksitas,maupun bahasa yang digunakan.Ada tema kesehatan hingga telekomunikasi,mulai yang sangat sederhana hingga sangat sulit.Ada yang berbahasa Indonesia,Inggris-Indonesia, atau Inggris saja.
Guru harus pandai-pandai memilih. Di tingkat SMP,teks prosedur hadir di kelas 7 dan 9. Guru bisa memberikan teks prosedur dengan tingkat kesulitan rendah pada kelas 7, dan tingkat kesulitan lebih tinggi pada kelas 9.

Kedua, secara psikologis,penggunaan variasi media pembelajaran ini,bisa membangkitkan keinginan, minat,motivasi,serta rangsangan kegiatan belajar seperti yang diungkapkan Hamalik (1986:37).

Ketiga, secara ekonomis,barang bekas tentu murah,meriah dan mudah didapat.Guru di pelosok pun bisa dengan mudah memperolehnya.
Sebagai sumber belajar listening,guru bisa membuat script berbentuk close procedure atau kalimat rumpang berdasar manual book/user;s guide dan teks prosedur yang ada.Guru tinggal menghilangkan beberapa kata pada teks tersebut,menulis ulang,dan membawakannya di depan kelas.
Reading bisa dilakukan dengan menukarkan media yang telah di buat masing-masing siswa,sehingga mereka mendapat pengetahuan lebih beragam dengan tingkat kompleksitas yang ada.
Guru bisa mengacak kalimat pada teks prosedur dan meminta siswa menyusun kembali.ketika mengajarkan writing.Atau guru bisa menghilangkan teks pada teks prosedur yang ada,sehingga tinggal gambar.Siswa lalu diminta menulis teks prosedur berdasar gambar tersebut. Terakhir speaking bisa dilakukan dengan cara siswa menampilkan atau mempresentasikan isi teks prosedur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar